Gunung
Sinabung (bahasa Karo:
Deleng Sinabung) terletak di Kabupaten
Karo, Sumatera Utara, Indonesia
adalah salah satu dari 30 Gunung api yang ada di atas Sesar Besar Sumetra dan
adalah Gunung Api Aktif yang terdekat dengan “Gunung Super” purba
yaitu supervulcano TOBA.
Sinabung bersama Gunung
Sibayak di dekatnya adalah dua gunung
berapi aktif di Sumatera Utara dan menjadi puncak
tertinggi di provinsi itu. Ketinggian gunung ini adalah 2.460 meter. Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600, tetapi
mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010.
Karena
tidak aktif selama ratusan tahun, gunung yang berketinggian 2.400 meter di atas
permukaan laut itu digolongkan bertipe B. Contoh lain dari gunung tipe tersebut
adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi di Yogyakarta serta
Gunung Sibayak di Sumut.
Menurut
Surono, gunung tipe B adalah gunung api yang tidak mempunyai karakter meletus
secara magnetik. Berdasarkan prioritas ancaman, gunung tipe B tidak dipantau.
Akan, tetapi ia membantah Gunung Sinabung lepas sama sekali dari pengamatan.
"Kalau tipe B itu tidak dipantau, namun ada penyelidikan tidak rutin," katanya.
"Kalau tipe B itu tidak dipantau, namun ada penyelidikan tidak rutin," katanya.
Sinabung
mulai bangun setelah Gempa Bumi disertai tsunami dahsyat yang
mengguncang Aceh pada tanggal 26 Desember 2004, disusul kemudian dengan gempa
Nias Maret 2005 dan Juli 2006 , diikuti Gempa Padang pada Maret 2007
yang berulang pada September 2009 yang diikuti Gempa Nias lagi Oktober
2009. Setahun kemudian, 29 Agustus 2010 Gunung Sinabung
Meletus untuk pertama kali setelah 400an tahun diam.
Lalu tanggal
23 September 2013 mengalami erups untuk petama kali setelah tidur selama tiga
tahun, getaran letusan itu terdengar hingga pos BNPB Sumatera Utara yang
berjarak sekitar 8 kilometer dari Gunung
Sinabung.
Dan hingga
saat ini, aktivitas vulkanik di Gunung Sinabung masih tinggi.
Kegempaan dan erupsi terus terjadi dan status Awas pun masih bertahan.
"Belum ada tanda-tanda penurunan (aktivitas vulkanik)," ujar Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Gempa Bumi, dan Gerakan Tanah PVMBG, Gede Suantika, kepada Okezone, di Bandung, Jumat (7/2/2014).
"Belum ada tanda-tanda penurunan (aktivitas vulkanik)," ujar Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Gempa Bumi, dan Gerakan Tanah PVMBG, Gede Suantika, kepada Okezone, di Bandung, Jumat (7/2/2014).
PVMBG hingga kini belum mengambil
ancang-ancang menurunkan status Gunung Sinabung. Itu karena erupsi masih
terjadi, guguran lava juga masih keluar, dan menghasilkan awan panas. Awan
panas guguran terbanyak masih ada di lokasi sekira 3 kilometer ke arah
tenggara. Yang terjauh, awan panas guguran mencapai 4,5 kilometer. Awan panas
guguran itu jadi salah satu patokan bagi PVMBG untuk menurunkan status Gunung
Sinabung. "Kalau awan panasnya sudah tidak ada, baru turun (status),"
ungkapnya. Pemantauan saat ini terus dilakukan.
Berbagai data yang ada akan dikumpulkan. Pekan depan, rencananya PVMBG akan
menggelar evaluasi Gunung Sinaung berdasarkan data-data terbaru.
DAFTAR PUSTAKA
http://news.okezone.com/read/2014/02/07/340/937748/pekan-depan-pvmbg-evaluasi-status-gunung-sinabung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar